Doa untuk para biarawati dan pekerja yang dibunuh di Yaman
08/03/2016
Biarawati Katolik India adalah salah satu di antara empat suster dari Kongregasi Misionaris Cinta Kasih (MC) yang ditembak mati oleh teroris di Yaman, kata seorang juru bicara dari Kongregasi MC di India.
Empat biarawati itu termasuk 16 orang yang tewas oleh serangan teroris di sebuah biara dan panti jompo yang dikelola oleh para suster MC di kota pelabuhan Aden. Dua biarawati lain yang dibunuh berasal dari Rwanda dan satu dari Kenya, demikian Sunita Kumar, juru bicara kongregasi tersebut.
Kumar mengatakan bahwa para suster di pusat Tarekat MC di Kolkata, India berdoa untuk para suster dan pekerja yang tewas dalam peristiwa sadis itu dan bagi mereka yang hidup dalam bahaya.
“Mereka juga berdoa untuk orang-orang bersenjata tersebut dan perdamaian di Yaman,” kata Kumar.
Suster Christy, anggota dewan Kongregasi MC menyatakan terkejut dengan pembunuhan tersebut.
“Kami telah mempertaruhkan nyawa bersama-sama,” katanya kepada ucanews.com.
Para suster yang dibunuh itu telah diidentifikasi sebagai Suster Anselma, 57, dari Gumla. Jharkhand, India, Suster Margretta dan Suster Redinette, 32, dari Rwanda dan Suster Judith, 41, dari Kenya.
Paus Fransiskus berdoa untuk para biarawati yang dibunuh ini selama pidatonya di Lapangan Santo Petrus setelah doa Angelus, lapor Radio Vatikan.
Paus mengatakan para biarawati itu adalah martir modern dan korban ketidakpedulian globalisasi.
Korban lain dari pembantaian termasuk para pekerja relawan, beberapa di antaranya berasal dari Ethiopia.
Kumar mengatakan bahwa tiga orang bersenjata berseragam biru memasuki panti jompo itu ketika empat biarawati menyiapkan sarapan pagi untuk 80 penghuni di panti jompo tersebut.
“Melihat orang-orang bersenjata, para suster berlari untuk menyelamatkan diri menuju biara mereka dan mereka ditembak,” katanya.
“Kami idak bersalah,” kata Suster Sally, pemimpin biara itu, yang bersembunyi di lemari es dan selamat.
“Dia tidak dapat ditemukan oleh orang-orang bersenjata yang mencari seluruh rumah itu,” kata Kumar.
Kumar menambahkan bahwa para penyerang mengobrak-abrik biara itu, menghancurkan patung-patung, tabernakel dan salib di kapel.
Pastor Thomas Uzhunnalil, dari provinsi Bangaluru, India, yang tinggal di biara itu dilaporkan hilang setelah serangan itu. Dikhawatirkan imam itu telah diculik oleh orang-orang bersenjata.
Saat ini tidak jelas siapa yang melakukan pembunuhan, tetapi diduga kelompok bersenjata itu adalah anggota al-Qaida atau ISIS.
Pastor Valarkot mengatakan para biarawati akan dimakamkan di Yaman, dan para imam di sana akan mengatur pemakaman. “Tapi, perjalanan dibatasi karena masalah keamanan,” katanya.
Ibu Teresa mendirikan panti jompo di Aden tahun 1992. Kongregasi itu juga memiliki rumah di Sanaa’, Taiz dan al Hudaydah di negara Muslim yang miskin itu. Tahun 1998, orang-orang bersenjata di kota Hodeida, dekat Laut Merah membunuh tiga suster MC.
Yaman telah terjebak dalam perang saudara yang telah menewaskan lebih dari 6.000 orang, dan 2,4 juta orang mengungsi sejak perang pecah pada Maret 2015.
Sumber: ucanews.com
No comments:
Post a Comment