Selamat Datang di Gereja Paroki St Yosef Duri . . . . . Welcome to St Yosef Parish Church Duri - INDONESIA
Selamat Datang dan Terima kasih telah mengunjungi situs Gereja Katolik Paroki St.Yosef - Duri, Riau Indonesia. Menjadi Gereja yang Mandiri dan Berbuah, itulah Visi dan Misi Gereja Paroki St Yosef Duri, oleh karena itu peran serta aktif umat dalam pewartaan adalah sesuatu yang sangat diperlukan, untuk itu apabila Saudara-Saudari berminat untuk menyumbangkan pikiran, tenaga, ketrampilan, pengetahuan, dana, waktu dan bantuan apapun termasuk komentar dan usulan, silahkan hubungi kami di: gerejaparokistyosef@gmail.com.

CARA BUDI DAYA IKAN NILA DAN KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT

Dunia Pengetahuan, sekarang ini banyak sekali peluang bisnis yang mungkin tidak kita sadari. peluang bisnis yang mungkin bisa membawa kita kedalam dunia bisnis besar. peluang bisnis itu iyalah berbudidaya ikan nila. dalam berbudidaya ikan nila tidak begitu sulit seperti apa yang selalu kita pikirkan. dalam berbudidaya ikan nila kita tidak harus menggunakan lahan yang luas untuk membuwat kolam yang besar cukup menggunakan kolam yang terbuat dari terpal kita sudah dapat berbudidaya ikan nila.

tidak hanya itu waktu yang kita perlukan pun sangat sedikit hanya memerlukan waktu ketika kita santai. penghasilan yang didapatkan pun begitu menggiurkan tak tanggung-tanggung kisaran 68 jutaan/panen. bagi yang minat budidaya ikan nila, kali ini dunia pengetahuan memberikan sedikit pengetahuan tentang car budidaya ikan nila. untuk lebih jelasnya langsung saja ya sobat.
 
Cara Budidaya Ikan Nila - Ikan nila merupakan jenis ikan untuk konsumsi dan hidup di air tawar. Ikan ini cenderung sangat mudah dikembangbiakkan serta sangat mudah dipasarkan karena merupakan salah satu jenis iklan yang paling sering dikonsumsi sehari-hari oleh Masyarakat. Dengan teknik budidaya yang sangat mudah, serta pemasarannya yang cukup luas, sehingga budidaya ikan nila sangat layak dilakukan, baik skala rumah tangga maupin skala besar atau perusahaan.


Jenis Jenis Ikan Nila

Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut:
  •     Kelas : Osteichthyes
  •     Sub-kelas : Acanthoptherigii
  •     Crdo : Percomorphi
  •     Sub-ordo : Percoidea
  •     Famili : Cichlidae
  •     Genus : Oreochromis
  •     Spesies : Oreochromis niloticus
Terdapat beberapa jenis nila yang dikenal di masyarakat, antara lain: nila biasa, nila merah (nirah), nila albino, nila gesit, dan nila gift

Persyaratan Lokasi Budidaya Ikan Nila
  • Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  • Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  • Ikan nila cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak tinggi (500 mdpl).
  • Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan karena banyak mengandung Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru kurang baik untuk pertumbuhan ikan. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan yang dapat diukur dengan alat yang disebut piring secchi (secchi disc). Untuk di kolam dan tambak, angka kecerahan yang baik antara 20-35 cm.
  • Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan baik di air arus deras.
  • Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5. Sedangkan keasaman air (pH) yang optimal adalah antara 7-8.
  • Suhu air yang optimal berkisar antara 25-30o C.
  • Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil.

 Cara Budidaya Ikan Nila
Cara budidaya ikan nila terdiri dari beberapa tahapan yang sangat penting untuk diketahui, yaitu mulai dari persiapan kolam, penerbaran benih ikan, pencegahan penyakit, dan masa pemanenan. Untuk mengetahi secara detail tentang langkah-langkah tersebut diatas, maka berikut akan diberikan penjelasannya secara spesifik kepada Anda.


1. Persiapan Kolam
Kolam adalah salah satu hal yang paling penting untuk membudidayakan ikan nila. Kolam sebagai tempat pembiakan ikan nila perlu dipersiapakan secara maksimal, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
  • Pengeringan kolam;
  • Perbaikan pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran;
  • Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2;
  • Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2.;
  • Pengisian air kolam;
  • Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida;
  • Untuk mencegah h.ewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air;
  • Masukkan air sampai kedalaman 80 - 150 cm, kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang;
  • Penebaran Ikan Nila dilakukan setelah 5 - 7 hari pengisian air kolam.

2. Penerban Benih Ikan Nila
Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada hari yang kelima samapai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan nila sudah mencapai 400-600 gram/ekor. Untuk mengetahui cara membuat bibit ikan nila unggulan silahkan lihat DISINI.

3. Pemberian Makanan
Dalam pemberian makanan ikan nila diberikan setiap hari dengan komposisi makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila ini bisa terdiri dari dedak, ampas kelapa, pelet dan juga sisa-sisa makanan dapur.

Umumnya pemberian pakan dilakukan dengan ukuran seperti berikut ini:
1. Protein 20-30%;
2. Lemak 70% (maksimal.);
3. Karbohidrat 63 - 73%.
4. Pakanyaberupa hijau-hijauan diantaranya adalah :
- Kaliandra
- Kalikina atau kecubung;
- Kipat
- Kihujan

4. Penyakit
Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang disebabkan oleh lingkan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti populasi yang terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kuran baik dan sebagainya. Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah dengan memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut.

Apabila sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila, maka semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang cukup mahal.

Untuk mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan adalah melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.

4. Pemanenan Ikan Nila

Masa pemanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan. Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat yang bevariasi, yaitu antara 400-600 gram/ekor.

Bila ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal, maka pemanenan bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap, dimana hanya dipilih ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap.

Untuk melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan dengan cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang.
dalam budi daya ikan nila tidak hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kolam yang terbuat dari semen taupun langsung menggunakan tanah melainkan juga dapat menggunakan kolam yang terbuat dari terpal.



Berikut ini cara membuat kolam untuk budidaya ikan nila menggunakan terpal

Bahan:
  •     Terpal (ukuran sesuai dengan keinginan anda)
  •     Sekam
  •     Batako / Bata Merah

Cara pembuatan kolam terpal
  •     Cari posisi tanah yang langsung terkena sinar matahari dan cukup luas untuk pembuatan kolam.
  •     Gali tanah sesuai dengan luas kolam yang anda inginkan dengan kedalaman ± 50 cm.
  •     Tanah hasil galian tadi digunakan untuk tanggul di sisi kolam dan dipadatkan supaya tanggul tersebut kuat lalu permukaan tanggul diberi batako / bata merah supaya permukaannya rata.
  •     Setelah penggalian selesai, selanjutnya dasar kolam diberi sekam secar merata.
  •     Terpal siap dipasang dan diisi air.
  •     Diatas terpal diberi batako / bata merah lagi supaya aman dan rapi. Hal ini dimaksudkan juga supaya terpal tidak gampang berubah posisi, terutama saat angin berhembus lumayan kencang.

Budidaya ikan nila memerlukan kualitas air yang bagus
 

Setelah kolam terpal jadi, hal yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan nila adalah air. Sumber air yang akan kita gunakan haruslah air yang bersih, dapat  berupa air sumur, air PAM, air hujan yang ditampung, dan lain-lain yang layak digunakan. Lebih ideal lagi jika kolam terpal mendapat pasokan dari sungai, saluran irigasi, waduk, atau danau.

Analisa KeuntunganUsaha 
Pembesaran Ikan Nila

 

Pembesaran nila mulai dari benih berumur dua bulan (ukuran jempol) sampai nila berukuran 4-5 kg/ekor selama 4 bulan. perhitungan yang digunakan dalam usaha pembesaran nila sebagai berikut:
-         Luas kolam 1000 m persegi merupakan lahan sewa
-         Benih yang akan dibesarkan sebanyak 60.000 ekor
-         Jumlah tenaga kerja dua orang. Rp 750.000/bln/org
-         Pembesaran ini selama empat bulan berukuran 200-300 g/ekor.
-         Total produksi nila konsumsi yang dipanen kurang lebih 10 ton.

Modal sarana pembesaran
- Kolam 1000 meter persegi selama empat bulan
Rp. 1.200.000
- Benih nila 60.000 ekor
Rp. 9.000.000
- Alat perikanan
Rp. 500.000
Total
Rp. 10.700.000
Biaya operational         
- Pakan buatan sendiri
Rp. 42.000.000
- Tenaga kerja dua orang
Rp. 6.000.000
- Obat-obatan dan keperluan lain
Rp.10.000.000
Total
Rp. 58.000.000


Total Pengeluaran=Modal Sarana Pembesaran + Biaya Operational     
= Rp. 10.700.000 + Rp. 58.000.000
= Rp. 68.700.000


Sumber:http://www.duniapengetahuan.com/2013/02/cara-budi-daya-ikan-nila-dan-keuntungan.html

No comments:

Post a Comment