Patung Bunda Maria di gereja tertua di Taiwan dibakar
10/08/2016
Seorang pria dengan riwayat sakit mental telah ditangkap karena membakar patung Bunda Maria yang terbuat dari kayu di sebuah gereja tertua di Taiwan.
Setelah mengamati rekaman video insiden 3 Agustus itu, polisi menangkap seorang tersangka bernama Pan pada 4 Agustus karena ia merusak patung di Basilika Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda di kota Wanjin, selatan Pingtung.
Tersangka mengaku tindakan vandalisme tersebut dan mengatakan Santa Perawan Maria adalah istrinya, menurut media lokal.
Pastor Anselm Hsu mengatakan kepada ucanews.com bahwa tersangka bukan orang Katolik.
“Tapi, saya telah melihat orang ini beberapa kali sebelumnya, ia tinggal dekat gereja,” kata Pastor Hsu.
“Polisi harus menyelidiki lebih lanjut bahkan jika Pan telah mengakui kejahatannya,” kata imam Dominikan itu di gereja berusia 140 tahun, Keuskupan Kaohsiung.
“Beruntung bahwa hanya pakaian patung itu yang terbakar dan tidak ada kerugian,” katanya.
“Ini adalah dilema bagi kami untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat karena kami ingin gereja itu dijangkau semua orang.”
Dengan empat hingga lima pemandu membawa ratusan peziarah setiap hari ke gereja itu, Tempat Doa Bunda Maria selalu tetap terbuka. Gereja ini juga merupakan lokasi yang populer untuk para pasangan, termasuk non-Katolik, untuk foto pernikahan.
Terletak di sisi kiri depan altar, patung kayu berusia 60 tahun itu berdiri di atas van dan digunakan selama prosesi untuk hari raya Gereja penting.
“Setelah penyelidikan forensik selesai, kami akan mengganti busana patung itu. Kami akan mengecat kembali, yang telah menjadi hitam akibat terbakar,” kata Pastor Hsu.
Agama Katolik diperkenalkan ke Wanjin tahun 1861 dan sebuah gereja dibangun dua tahun kemudian.
Tahun 1869, Pastor Francisco Herce membeli sebidang tanah di kota itu untuk membangun gereja baru, yang sekarang Basilika Kecil. Bangunan bergaya Spanyol itu diresmikan pada 8 Desember 1870, Hari Raya St. Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda.
Tahun 1984, Paus Yohanes Paulus II menjadikan gereja itu sebagai Basilika Kecil dan Kementerian Dalam Negeri Taiwan menamakannya sebagai relikwi daerah itu tahun berikutnya.
Wanjin memiliki populasi Katolik 3.000 jiwa. Kota ini hanya didominasi Katolik di Taiwan. Keuskupan Kaoshiung memiliki sekitar 45.000 umat Katolik.
Sumber: ucanews.com
No comments:
Post a Comment