Selamat Datang di Gereja Paroki St Yosef Duri . . . . . Welcome to St Yosef Parish Church Duri - INDONESIA
Selamat Datang dan Terima kasih telah mengunjungi situs Gereja Katolik Paroki St.Yosef - Duri, Riau Indonesia. Menjadi Gereja yang Mandiri dan Berbuah, itulah Visi dan Misi Gereja Paroki St Yosef Duri, oleh karena itu peran serta aktif umat dalam pewartaan adalah sesuatu yang sangat diperlukan, untuk itu apabila Saudara-Saudari berminat untuk menyumbangkan pikiran, tenaga, ketrampilan, pengetahuan, dana, waktu dan bantuan apapun termasuk komentar dan usulan, silahkan hubungi kami di: gerejaparokistyosef@gmail.com.

Ibu Teresa ‘menaklukkan hati orang India’

24/10/2016

Seorang pejabat tinggi pemerintahan nasionalis Hindu di India telah memuji St. Teresa dari Kalkuta dan berjanji melindungi orang Kristen dari kekerasan bermotif agama.
“Dia adalah ibu untuk semua orang India,” kata Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh, berbicara pada 19 Oktober di New Delhi di hadapan para pejabat Gereja yang diselenggarakan untuk merayakan kanonisasi biarawati itu bulan lalu.
Dua orang dari Makedonia terkenal di India – pertama, Alexander Agung, yang datang menaklukkan India, “tapi Ibu Teresa datang dan menaklukkan hati orang India,” kata Singh disambut tepuk tangan meriah dari 1.000 hadirin.
“India tidak ada tempat untuk diskriminasi agama,” katanya dalam pertemuan termasuk empat kardinal India, Uskup Agung Salvatore Pennacchio serta sekitar 60 uskup dan tamu undangan.
“Atas nama negara, saya sangat menghormati Ibu Teresa,” katanya.
Kardinal Geroge Alencherry, ketua Gereja Siro-Malabar, bersalaman dengan Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh pada 19 Oktober di New Delhi dalam acara menandai kanonisasi Ibu Teresa. 

Kata-kata Singh sangat signifikan karena sejumlah elemen garis keras dari Partai Bharatiya Janata (BJP) secara terus menerus menuduh biarawati itu menggunakan karya sosialnya sebagai cara untuk mengkonversi warga Hindu ke Kristen.
Para pejabat Gereja telah mengeluh bahwa kekerasan agama terhadap umat Kristen telah meningkat, terutama di India bagian utara di mana mereka hanya memiliki kurang dari satu persen dari populasi, sejak BJP berkuasa dua tahun lalu.
Singh mengatakan kekerasan anti-Kristen terkait politik lokal dan mencatat beberapa insiden kekerasan terhadap umat Kristen sebelum Pemilu 2014 di negara itu, partainya direkayasa oleh saingan.
“Tidak ada insiden kekerasan setelah pemilu. Sekarang, kami memastikan bahwa tidak akan ada kekerasan terhadap Anda, sebelum, selama dan setelah pemilu,” kata Singh.
Singh menambahkan bahwa India “adalah sebuah universitas toleransi. Tanpa toleransi, ko-eksistensi (beragam agama dan budaya) tidak mungkin ada. Tanpa toleransi tidak ada perdamaian,” kata Singh.
Kardinal Baselios Cleemis, ketua Konferensi Waligereja India, mengatakan dalam pertemuan itu bahwa perayaan di ibukota negara itu sangat bermakna.
Namun, Pastor Theodore Mascarenhas, sekjen Konferensi Waligereja India, mengatakan bahwa orang Kristen masih takut terhadap ekstremis Hindu.
Pada semester pertama tahun 2016, setidaknya 134 insiden kekerasan terhadap orang Kristen, dibandingkan dengan 147 insiden tahun 2014 dan 177 tahun 2015, menurut data yang dirilis oleh Evangelical Fellowship of India’s Religious Liberty Commission.
Orang Kristen merupakan minoritas kecil dengan 2,4 persen dari 1,2 miliar populasi India, lebih dari 80 persen beragama Hindu.
Sumber: ucanews.com

No comments:

Post a Comment