Selamat Datang di Gereja Paroki St Yosef Duri . . . . . Welcome to St Yosef Parish Church Duri - INDONESIA
Selamat Datang dan Terima kasih telah mengunjungi situs Gereja Katolik Paroki St.Yosef - Duri, Riau Indonesia. Menjadi Gereja yang Mandiri dan Berbuah, itulah Visi dan Misi Gereja Paroki St Yosef Duri, oleh karena itu peran serta aktif umat dalam pewartaan adalah sesuatu yang sangat diperlukan, untuk itu apabila Saudara-Saudari berminat untuk menyumbangkan pikiran, tenaga, ketrampilan, pengetahuan, dana, waktu dan bantuan apapun termasuk komentar dan usulan, silahkan hubungi kami di: gerejaparokistyosef@gmail.com.

Mantan staf Karitas dan PBB di Jepang memilih jadi biarawati

26/01/2015
Mantan staf Karitas dan PBB di Jepang memilih jadi biarawati thumbnail
Uskup Tarcisio Isao Kikuchi dan Suster Sawako Inae.

Sawako Inae, seorang mantan pekerja Karitas Jepang, mengubah pilihan hidupnya menjadi seorang biarawati.
Uskup Tarcisio Isao Kikuchi dari Niigata menjelaskan pilihan Sawako adalah “salah satu kejutan terbesar dalam hidup saya”, yang ditulis dalam blognya.
Suster Sawako mengaku bahwa kaul  pertama yang diterima pada  8 Oktober di Sendai sebagai anggota Tarekat Suster-suster Cinta Kasih di Ottawa setelah dua tahun novisiat.
Sebelumnya Suster Sawako memiliki karir yang sukses di Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kemudian  staf senior di kantor Karitas Jepang.
“Dia adalah salah seorang staf  yang paling kompeten yang kami miliki di Karitas Jepang,” kata Uskup Kikuchi, ketua Karitas Jepang.
“Pada 15 Maret 2011, beberapa hari setelah gempa besar dan tsunami di Keuskupan Sendai, saya pergi ke Sendai bersama staf Karitas Jepang lain, termasuk Suster Sawako  untuk menilai situasi dan mendiskusikan  rencana rehabilitasi dengan uskup setempat,” kenang prelatus itu.
Bersama dengan Pastor Daisuke Narui, sekretaris Komite Karitas Jepang, Suster Wasako tetap tinggal di Sendai untuk mengatur pusat tanggap darurat dari Gereja Katolik yang disebut Sendai Support Center.
Suster Wasako mengunjungi masyarakat lokal dari daerah yang dihantam bencana untuk menemukan kebutuhan nyata dari masyarakat sehingga Karitas Jepang  bisa menjalankan program bantuan darurat secara efektif.
Ketika  di Sendai, ia tinggal di sebuah biara Suster Cinta Kasih di Ottawa tanpa niat untuk menjadi religius.
“Suatu hari, setelah satu tahun dia tinggal di Sendai, dia menghubungi saya untuk memberitahukan saya bahwa dia ingin menjadi suster. Itu adalah salah satu kejutan terbesar dalam hidup saya,” kata Uskup Kikuchi.
Uskup Kikuchi memimpin Ekaristi di Gereja Katolik Higashi, Sendai, ketika Suster Wasako menerima kaul pertama.
“Ciri khas Gereja adalah berada di tengah-tengah orang yang menderita seperti kegiatan bantuan Karitas di wilayah Tohoku. Dengan permenungan mendalam atas realitas ini, saya yakin Suster Sawako mengalami perubahan  mendalam dan memutuskan untuk mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada Allah. Tuhan benar-benar memiliki rencana sendiri untuk kami,” tambah Uskup Kikuchi.
Sumber: ucanews.co

Menteri Anies kunjungi gereja di Ambon, pertama kali berdiri di mimbar gereja

26/01/2015
Menteri  Anies kunjungi gereja di Ambon, pertama kali berdiri di mimbar gereja thumbnail
Anies Baswedan

Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah, Anies Baswedan, melakukan serangkaian kunjungan ke sejumlah rumah ibadah di Kota Ambon, Minggu (26/1/2015).
Setibanya di Bandara Internasional Pattimura, Anies bersama rombongan didampingi Gubernur Maluku Said Assagaf, langsung mengunjungi Masjid Agung Annur Batu Merah yang berada di jalan Sultan Hasanudin.
Di Masjid tersebut, Anies lalu bersilaturahmi dengan penghulu masjid, tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga setempat. Setelah bercengkrama dan melihat-lihat kondisi masjid, Anies lalu menuju Gereja Protestan Sinar Kasih yang berada di kawasan Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.
Di gereja ini, Anies disambut meriah oleh ratusan jemaat gerja. Anies pun sempat menyampaikan kepada para jemaat agar dapat menjaga hubungan persaudaraan dan suasana kedamaian yang telah ada. Dalam kesempatan itu, Anies juga mengajak para jemaat agar tetap menjaga kebinekaan dan keanekaragaman sebagai sebuah bangsa yang mejemuk.
“Menjadi Indonesia tidak akan kehilangan ke-Ambonannya, tidak akan kehilangan kebugisannya dan tidak akan kehilangan kesundaannya. Di Indonesia, yang namanya bangsa, tidak dimulai denganikatan darah, tapi dimulai dengan ide dan gagasan untuk membentuk sebuah bangsa,” ungkap Anies.
Usai bertemu para jemaat di gereja tersebut, Anies dan rombongan lalu melanjutkan kunjungannya ke Gereja Santa Maria Bintang Laut di kawasan Benteng. Di gerjea ini, Anies di sambut pastor dan ratusan jemaat. Anies juga sempat mengajak para jemaat untuk menjaga kedamaian di Maluku.
Usai melakukan kunjungan di tiga rumah ibadah tersebut, Anies lalu melakukan kunjungannya ke Museum Siwalima yang berlokasi di kawasan Air Salobar. Rencananya, Senin besok, Anies akan bertemu dengan para guru yang ada di Kota Ambon.
Ini sejarah pertama kali saya berdiri di mimbar gereja
Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Anies Baswedan, mengaku bangga karena diberikan kehormatan untuk berdiri di atas mimbar gereja saat menyampaikan sambutan kepada jemaat di gerja Sinar Kasih Ambon, Minggu (26/1/2015) sore.
“Saya sering ke gereja, saya sering berdialog, tapi baru kali ini saya berdiri di mimbar gereja,” ungkap Anies disambut tepuk tangan ratusan jemaat yang memadati gereja tersebut.
Menurut Anies, berdiri di atas mimbar gereja baru pertama kali dilakukannya. Karena itu, dia mengaku hal tersebut akan menjadi sejarah yang tak akan dilupakannya. Dia pun memberikan apresiasi yang tinggi kepada warga gereja yang telah memberikan sebuah kehormatan dan sejarah baru baginya.
“Ini baru pertama kali saya berdiri diatas mimbar, jadi seumur hidup saya akan ingat selalu bisa berdiri diatas mimbar gereja ini,” ujarnya.
“Berdiri di mimbar gereja ini yang pertama, jadi pertama itu bukan kedua kalinya, pertama itu baru sekali,” kata Anies yang kembali disambut tepuk tangan para jemaat.
Dalam kesempatan itu, Anies memuji masyarakat Maluku yang mampu keluar dari kemelut konflik kemanusiaan yang pernah terjadi. “Konflik itu bukan barang baru, tapi yang sangat luar biasa masyarakat di Maluku mampu melahirkan kedamaian dengan caranya sendiri,” pujinya.
Dia juga meminta agar warga di Maluku terus menjaga persaudaraan yang telah dibangun selama ini dengan saling menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi kebinekaan dan kemajemukan yang ada.
“Negeri kita ini sangat mejemuk dan satu unsur yang sangat penting bahwa kita adalah satu saudara. Yang luar biasa itu di Maluku kita bisa sama-sama menyaksikan hadirnya kedamaian,” katanya. (kompas.com)

Source: UCANews

Doa Rutine Harian

Doa-doa Harian (baik secara Pribadi dan maupun Kelompok)

 


Bapak kita Santo Fransiskus dari Assisi mengajak kita agar senantiasa berdoa: memuji dan memuliakan Tuhan, menyembah dan bersyukur kepada-Nya, memohon ampun dan berkat-Nya di mana pun kita berada. Berikut ini adalah doa-doa yang dapat kita pakai setiap hari, sendiri maupun bersama dalam keluarga. Dapat juga ditularkan kepada orang lain.





A. Doa Kami Menyembah Engkau (diucapkan ketika setiap kali memulai ibadat)
Kami menyembah Engkau, Tuhan Yesus Kristus, 
di sini dan di semua Gereja-Mu di seluruh dunia, 
dan kami memuji Engkau, sebab Engkau telah menebus dunia dengan salib-Mu yang suci.


B. Ofisi Ilahi/Ibadat Harian
(doa ini diucapkan secara lisan. Dapat diucapkan dimana pun, sesuai dengan kesibukan masing-masing; dapat juga diucapkan dalam hati, bila keadaan tidak memungkinkan):

1. Ibadat Pagi/Laudes  (antara pkl 05:00 – pkl 07:00)
Tanda Salib
Doa “Kami Menyembah Engkau….”
I x Aku Percaya, 5 x Bapa Kami, dan 1 x Kemuliaan
Tanda Salib
Doa “Kami Menyembah Engkau….”

2. Ibadat Siang 
(antara pkl 09.00 – pkl 16.00. Doa ini dapat diucapkan dalam tiga kesempatan, yakni):
l.k pkl 09.00  (Tertia)
l.k pkl 12.00 (Sexta)
l.k pkl 15.00 (Nona)

Tanda Salib
Doa “Kami Menyembah Engkau….”
1 x Aku Percaya, 7 x Bapa Kami, dan 1 x Kemuliaan
Tanda Salib
Doa “Kami Menyembah Engkau….”

3. Ibadat Sore/Vesperae (antara pkl. 17.00 – pkl 19.00) 
Tanda Salib
Doa “Kami Menyembah Engkau….”
1 x Aku Percaya, 12 x Bapa Kami, dan 1 x Kemuliaan
Tanda Salib
Doa “Kami Menyembah Engkau….”

4. Ibadat Malam (Penutup/Completorium) (menjelang tidur atau setelah pkl. 21.00)
Tanda Salib
Doa “Kami Menyembah Engkau….”
1 x Aku Percaya, 7 x Bapa Kami, dan 1x Kemuliaan
Tanda Salib
Doa “Kami Menyembah Engkau….”


5. Ibadat Bacaan:
Tanda Salib
Doa “Kami Menyembah Engkau….”
1 x Aku Percaya, 1 x Bapa Kami, dan 1 x Kemuliaan
Tanda Salib
Doa “Kami Menyembah Engkau….”


C. Doa Salib (untuk mengenang sengsara Tuhan diucapkan sambil berlutut, tangan diangkat, telapak tangan terbuka):
1 x Bapa Kami
1 x Salam Maria
1 x Kemuliaan

(diulang sebanyak 5 kali, doa ini dapat dibuka dan ditutup dengan doa “Kami Menyembah Engkau….” seperti di atas)


D. Doa mohon ampun atas dosa-dosa (diucapkan setiap hari)
Tanda Salib
Doa “Kami Menyembah Engkau….”
3 x Bapa Kami
Tanda Salib
Doa “Kami Menyembah Engkau….”


Sumber: http://ofm.or.id/doa-doa-harian/

Ibadat Harian Gereja Katholik

Ibadat Harian Gereja Katholik
Konsili Vatikan II melalui Dekrit tentang Liturgi Suci menganjurkan agar Doa Ofisi atau Ibadat Harian didoakan oleh para imam maupun anggota-anggota Gereja lainnya, dan dengan demikian semua yang mendoakannya tergabung dalam kesatuan Doa Gereja di seluruh dunia dalam kesatuan dengan Kristus sang Kepala. Doa ini juga dikenal dengan sebutan doa brevir (Liturgy of the hour)  maksudnya adalah doa-doa yang disampaikan untuk menguduskan jam-jam di sepanjang hari sebagai pujian kepada Tuhan. 
Doa- doa ini umum didoakan di biara sebanyak tujuh kali sehari, mengikuti apa yang tertulis di kitab Mazmur, “Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.” (Mzm 119:164). Mengingat penting dan indahnya doa ini dalam kehidupan Gereja, maka Konsili mengajak semua umat untuk dapat mengambil bagian di dalam doa Gereja ini, terutama mereka yang tergabung di dalam karya-karya kerasulan Gereja.
Demikianlah anjuran Konsili Vatikan II tentang doa Ofisi ini:

“83. (Ibadat harian, karya Kristus dan Gereja)

Dengan mengenakan kodrat manusiawi, Kristus Yesus, Imam Agung Perjanjian Baru dan kekal, telah memasukkan ke dalam pengasingan di dunia ini, madah yang di sepanjang segala abad dinyanyikan di bangsal surgawi. Ia menghimpun seluruh umat manusia di sekeliling-Nya, dan mengikut-sertakannya melambungkan kidung pujian ilahi-Nya.
Sebab Ia melestarikan tugas imamat-Nya itu melalui Gereja-nya. 
Gereja tiada putusnya memuji Tuhan dan memohonkan keselamatan seluruh dunia bukan hanya dengan merayakan Ekaristi, melainkan dengan cara-cara lain juga, terutama dengan mendoakan Ibadat Harian.

84.

Berdasarkan Tradisi kristiani yang kuno Ibadat Harian disusun sedemikian rupa, sehingga seluruh hari, siang dan malam disucikan dengan pujian kepada Allah. Adapun bila nyanyian pujian yang mengagumkan itu dilaksanakan dengan baik oleh para imam dan orang-orang lain, yang atas ketetapan Gereja ditugaskan untuk maksud itu, atau oleh umat beriman, sambil berdoa bersama dengan Imam memakai bentuk yang telah disahkan, pada saat itu sungguh merupakan suara Sang Mempelai sendiri, yang berwawancara dengan Mempelai Pria, bahkan juga doa Kristus beserta Tubuh-Nya kepada Bapa.

85.

Maka dari itu semua orang yang mendoakan Ibadat Harian, menunaikan tugas Gereja, maupun ikut serta dalam kehormatan tertinggi Mempelai Kristus. Sebab seraya melambungkan pujian kepada Allah mereka berdiri di hadapan takhta atas nama Bunda Gereja.

86. (Nilai pastoral Ibadat Harian)

Para imam yang mengemban pelayanan pastoral yang suci, akan mendoakan Ibadat Harian dengan makin bersemangat, semakin mereka sadari secara mendalam bahwa mereka harus mematuhi nasehat Paulus: “Berdoalah tiada hentinya” (1Tes 5:17). Sebab hanya Tuhanlah yang dapat mengarurniakan hasil guna dan pertumbuhan kepada karya yang mereka laksanakan, menurut sabda-Nya: “Tanpa Aku kamu tidak berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Maka ketika mengangkat para diakon, para Rasul berkata: “Kamu sendiri akan memusatkan pikiran pada pelayanan sabda” (Kis 6:4).

87.

Tetapi supaya dalam kenyataan sekarang ini Ibadat Harian didoakan dengan lebih baik dan lebih sempurna oleh para imam maupun para anggota Gereja lainnya, konsili suci – seraya melanjutkan pembaharuan yang telah dirintis dengan baik oleh Takhta suci – berkenan menetapkan hal-hal berikut tentang Ibadat Harian menurut Ritus Romawi.

88. (Peninjauan kembali pembagian waktu Ibadat menurut Tradisi)

Tujuan Ibadat Harian adalah pengudusan seluruh hari. Maka pembagian waktu ibadat yang kita waris hendaknya ditata kembali sedemikian rupa, sehingga ibadat-ibadat sedapat mungkin dilaksanakan pada saat yang tepat, sekaligus juga diperhitungkan situasi hidup zaman sekarang, terutama bagi mereka yang bertekun menjalankan karya-karya kerasulan.

89.

Maka penataan kembali Ibadat harian hendaknya dilaksanakan menurut kaidah-kaidah berikut:
a) Menurut tradisi mulia Gereja semestaLaudes (Ibadat Pagi) dan Vesper (Ibadat Sore) harus dipandang dan dirayakan sebagai Poros Pangkap Ibadat Harian, sebagai dua Ibadat yang utama;
b) Ibadat penutup (Kompletorium) hendaknya disusun sedemikian rupa, sehingga sungguh cocok dengan akhir hari;
c) Yang disebut Matutinium, meskipun bila didaras dalam koor tetap memiliki ciri pujian malam, hendaklah disesuaikan sedemikian rupa, sehingga dapat didoakan setiap saat pada siang hari; dan jumlah mazmurnya hendaknya jangan terlalu banyak, sedangkan bacaan-bacaannya hendaknya lebih panjang;
d) Ibadat Prima hendaklah ditiadakan;
e) Dalam koor ibadat-ibadat singkat, yakni Tertia, Sexta dan Nona, hendaklah dipertahankan. Dalam pendarasan di luar koor boleh dipilih salah satu dari ketiganya, yakni yang cocok dengan saat hari yang bersangkutan.

90. (Ibadat Harian sumber kesalehan)

Kecuali itu sebagai doa resmi Gereja Ibadat Harian menjadi sumber kesalehan dan membekali doa pribadi. Oleh karena itu para imam dan semua orang lain yang ikut mendaras Ibadat Harian diminta dalam Tuhan supaya dalam melaksanakannya, hati mereka berpadu dengan apa uang mereka ucapkan. Supaya itu tercapai dengan lebih baik, hendaknya mereka mengusahakan pembinaan yang lebih mendalam tentang liturgi dan Kitab suci, terutama mazmur-mazmur.
Adapun dalam melaksanakan pembaharuan hendaknya perbendaharaan Ibadat Romawi yang terpuji dan abadi itu disesuaikan sedemikian rupa, sehingga siapa saja yang mewarisinya dapat menikmatinya secara lebih leluasa dan lebih mudah…..” (Konsili Vatikan II, Konstitusi Liturgi Suci,Sacrosanctum Concilium, 83-90)
Dengan demikian, kita semua sebagai anggota Gereja, diundang untuk turut memadahkan doa pujian kepada Allah Bapa dalam kesatuan dengan Kristus dan seluruh anggota Gereja dalam doa Ibadat Harian ini. 
Teks doa Ibadat Harian ini dapat diperoleh secara online, di situs Kapusin (dalam bahasa Indonesia), klik di sini dan di situs Universalis (dalam bahasa Inggris), silakan klik
Dua doa yang utama yang merupakan sendi dari keseluruhan doa harian itu adalah doa pagi (Morning prayer/Lauds) dan doa sore (Evening Prayer/Vespers) yang teksnya dapat diperoleh di link tersebut.
Mari kita melambungkan mazmur pujian kepada Tuhan dan menggabungkan doa-doa kita dalam kesatuan dengan seluruh Gereja, terutama dengan mendoakan doa pagi (Morning Prayer/ Lauds) dan doa sore (Evening Prayer/ Vespers) tersebut. 
Semoga terus bergemalah pujian kepada nama Allah Tuhan kita di seluruh dunia!
Sumber: http://katolisitas.org/9802/gereja-menganjurkan-doa-ofisi-divine-office-ibadat-harian

Surat Gembala

BERSUKACITALAH!

ALLAH MENGUNJUNGI KITA DAN

 TINGGAL BERSAMA KITA.
















Saudara/i terkasih, umat, religius, dan para imam di seluruh wilayah Keuskupan Padang.

1. Natal dan Tahun baru : Tuhan beserta kita.

Pertama-tama saya menyampaikan Selamat Natal kepada Saudara/i sekalian. Allah mengunjungi kita dan tinggal bersama kita. Immanuel. Dia tinggal dalam diri kita, keluarga, lingkungan. Allah memasuki dunia kita, maka dunia menjadi tempat kita hidup dan mengabdi kepada Allah dan sesama. Allah beserta kita di segala tempat dan semua waktu. (Dalam Allah kita ada, hidup dan bergerak). Dengan kelahiran Yesus Kristus kita mengalami Allah hidup, mencipta dan mencintai kita secara luar biasa. Kasih itulah Kabar Gembira. Anugerah itulah yang kita rayakan pada Natal dan rahmat itulah yang kita hidupi sepanjang tahunm kasih dan kuasa Allah yang menyelamatkan. Maka saya sampaikan kepadamu, Selamat Tahun Baru 2015.
Saudara/i yang terkasih,
Kalau kita dengan sepernuh hati mensyukuri anugerah Allah, kita akan hidup lebih semangat, lebih penuh, lebih sempurna. Kita makin serupa dengan Allah dan gambaran-Nya yang lebih jelas, dan sebagai umat, kita makin menjadiGereja yang mandiri dan berbuah.

2. Aneka Rekam 2015

Tahun 2015 ini, Tuhan menyapa dan memberkati kita dengan berbagai peristiwa dan kegiatan.

Diakonia

Pertama. Tahun ini adalah Tahun Diakonia Keuskupan kita. Kita maknai, hayati, dan wujudkan keutamaan pelayanan,diakoniaPelayanan sempurna tanpa pamrih seperti dihayati dan ditunjukkan Yesus Kristus. Dia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa sebagai tebusan bagi banyak orang (bdk Mat 20:28). Pelayan dan hamba adalah jatidiri Yesus, jati diri kita, pengikutnya.
Diakonia ini adalah unsur hakiki dan hidup kristiani, melayani sesame seluas-luanya, juga mereka yang kurang kita kenal atau tidak akrab dnegan kita, seperti orang Samaria itu.

Keluarga

Pada tahun 2015, keluarga juga mendapat perhatian khusus. Saya mengajak keluarga-keluarga untuk lebih menyadari dan menghayati keindahan hidup sebagai kesatuan yang diikat oleh kasih dan kuasa Allah; keluarga yang berdoa, yang mendidik iman dan akhlak, dan berbagi kasih. Keluarga adalah kesatuan kasih yang diikat dan diberkati Tuhan, tempat manusia baru dilahirkan, dibesarkan dan dididik. Keluarga-keluarga adalah anugerah Allah kepada Gereja dan maasyarakat, sekaligus bertanggungjawab juga atas kehidupan Gereja dan masyarakat. Makin indah dan baik keluarga-keluarga, makin indah dan baik pula Gereja dan bangsa.
Bulan Oktober 2014 siinode luar biasa dan Oktober 2015 akan diadakan sinode biasa dimana para Uskup bersama Paus, berdoa dan membahas kehidupan keluarga.

Tahun Hidup Bakti

Bapa Suci Fransiskus juga mencanangkan tahun 2015 sebagai tahun Religius, yaitu Tahun Hidup Bakti biarawan-wati. Bapa Suci mengajak seluruh Gereja mendoakan kaum religius, menghargai dan mensyukuri hidup mereka yang dibaktikan kepada Allah dan sesama. Kita mohonkan panggilan baru dan kita usahakan juga dengan mendengar Tuhan, menyemangati mereka yang berminat dan mendukung pendidikan dan pembinaan mereka.
Kaum religius sendiri kiranya memeluk hidup ini secara total, sadar akan kehormatan dan jatidiri mereka yang istimewa yang juga menunjukkan nilai Kerajaan Allah.
Bulan November 2015 akan diadakan Sidang Agung Gereja Katolik Indonsia di Via Renata – Cimacan. Pertemuan doa dan refleksi  utusan-utusan Keuskupan (imam dan awam) dan utusan organisasi dan gerekan spiritual. Akan merupakan kesempatan atas bertobatnya Gereja, bersyukur atas rahmat yang Tuhan berikan kepadanya dan kepada bangsa melalui Gereja, dan menegaskan arah dan langkah yang lebih jelas ke depan.

3. Kehidupan kemasyarakatan : BPJS dan lingkungan

Saudara/i terkasih, baik saya mengajakmu untuk memanfaatkan sebaik-baiknya pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Mendaftarlah menjadi anggota, penuhi segala persyaratan, dan pelihara sebaik-baiknya dengan memenuhi kewajiban. Saya mengajak umat terkasih agar sudi menolong, sekiranya ada saudara yang kesulitan untuk masuk atau untuk bisa membayar iuran bulanan.
Dengan rahmat yang kita terima dari Tuhan, umat yang terkasih, patutlah kita terlibat dalam kehidupan bersama di maasyarakat, sebagia garam, terang dan ragi. Sebagai anggota atau sebagai pelayan, menurut kemungkinan dan kemampuan kita masing-masing, mulai dari kehidupan RT/RW, dusun dan kelurah. Baik sekali kit amenghidupkan organisasi kemasyarakatan umum yang memperhatikan kepentingan umum.

4. Kolekte-kolekte

Umat Tuhan yang terkasih, kolekte adalah persembahan kepada Tuhan dan sumbangan untuk kehidupan Gereja, dan sekaligus permohonan akan berkat Tuhan. Kolekte tidak memiskinkan tetapi memperkaya dan membahagiakan. Tuhan sendiri berkata, “Lebih berbahagia orang yang memberui daripada yang menerima. Janda miskin yang memberi dari kekurangannya dipuji Tuhan, memberi lebih banyak dari orang kaya.”
Tahun ini saya mohon supaya diadakan kolekte khusus untuk pendidikan calon imam dan juga kolekte untuk kegiatan Bapa Suci pada hari Minggu sekitar tanggal 29 Juni, yang diadakan di seluruh Gereja.

Penutup

Tuhan beserta kita dan dengan Dia, kita menjalani sleuruh hidup. Semua dan segala sesuatu kita tanggapi dan kita laksanakan sebagai penghayan iman dan mendorong kita untuk beriman.
Sekali lagi, Selamat Natal dan Tahun Baru, rahmat dan damai sejati. Sukacita dan jaminan kuasa Allah kepada kita semua, Gereja dan bangsa kita. Saudara sekalian selalu dalam doaku dan kupersembahkan kepada Allah, Tuhan kita.
Padang, 26 Desember 2014
Uskupmu
Mgr. Martinus D. Situmorang, OFM Cap