Selamat Datang di Gereja Paroki St Yosef Duri . . . . . Welcome to St Yosef Parish Church Duri - INDONESIA
Selamat Datang dan Terima kasih telah mengunjungi situs Gereja Katolik Paroki St.Yosef - Duri, Riau Indonesia. Menjadi Gereja yang Mandiri dan Berbuah, itulah Visi dan Misi Gereja Paroki St Yosef Duri, oleh karena itu peran serta aktif umat dalam pewartaan adalah sesuatu yang sangat diperlukan, untuk itu apabila Saudara-Saudari berminat untuk menyumbangkan pikiran, tenaga, ketrampilan, pengetahuan, dana, waktu dan bantuan apapun termasuk komentar dan usulan, silahkan hubungi kami di: gerejaparokistyosef@gmail.com.

Mantan staf Karitas dan PBB di Jepang memilih jadi biarawati

26/01/2015
Mantan staf Karitas dan PBB di Jepang memilih jadi biarawati thumbnail
Uskup Tarcisio Isao Kikuchi dan Suster Sawako Inae.

Sawako Inae, seorang mantan pekerja Karitas Jepang, mengubah pilihan hidupnya menjadi seorang biarawati.
Uskup Tarcisio Isao Kikuchi dari Niigata menjelaskan pilihan Sawako adalah “salah satu kejutan terbesar dalam hidup saya”, yang ditulis dalam blognya.
Suster Sawako mengaku bahwa kaul  pertama yang diterima pada  8 Oktober di Sendai sebagai anggota Tarekat Suster-suster Cinta Kasih di Ottawa setelah dua tahun novisiat.
Sebelumnya Suster Sawako memiliki karir yang sukses di Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kemudian  staf senior di kantor Karitas Jepang.
“Dia adalah salah seorang staf  yang paling kompeten yang kami miliki di Karitas Jepang,” kata Uskup Kikuchi, ketua Karitas Jepang.
“Pada 15 Maret 2011, beberapa hari setelah gempa besar dan tsunami di Keuskupan Sendai, saya pergi ke Sendai bersama staf Karitas Jepang lain, termasuk Suster Sawako  untuk menilai situasi dan mendiskusikan  rencana rehabilitasi dengan uskup setempat,” kenang prelatus itu.
Bersama dengan Pastor Daisuke Narui, sekretaris Komite Karitas Jepang, Suster Wasako tetap tinggal di Sendai untuk mengatur pusat tanggap darurat dari Gereja Katolik yang disebut Sendai Support Center.
Suster Wasako mengunjungi masyarakat lokal dari daerah yang dihantam bencana untuk menemukan kebutuhan nyata dari masyarakat sehingga Karitas Jepang  bisa menjalankan program bantuan darurat secara efektif.
Ketika  di Sendai, ia tinggal di sebuah biara Suster Cinta Kasih di Ottawa tanpa niat untuk menjadi religius.
“Suatu hari, setelah satu tahun dia tinggal di Sendai, dia menghubungi saya untuk memberitahukan saya bahwa dia ingin menjadi suster. Itu adalah salah satu kejutan terbesar dalam hidup saya,” kata Uskup Kikuchi.
Uskup Kikuchi memimpin Ekaristi di Gereja Katolik Higashi, Sendai, ketika Suster Wasako menerima kaul pertama.
“Ciri khas Gereja adalah berada di tengah-tengah orang yang menderita seperti kegiatan bantuan Karitas di wilayah Tohoku. Dengan permenungan mendalam atas realitas ini, saya yakin Suster Sawako mengalami perubahan  mendalam dan memutuskan untuk mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada Allah. Tuhan benar-benar memiliki rencana sendiri untuk kami,” tambah Uskup Kikuchi.
Sumber: ucanews.co

No comments:

Post a Comment