Paroki Santo Yosef - Duri, Riau

Sayembara seni patung dan lukis Bunda Maria beragam suku digelar di Yogyakarta

01/06/2015

 

Uskup Agung Johannes Maria Pujasumarta (keempat dari kiri) bersama tokoh lintas agama.

Bunda Maria merupakan sosok suci yang dikenal dan dihormati dalam agama-agama – Katolik, Protestan dan juga Muslim.
Paroki  Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Bantul, Yogyakarta menggelar acara sayembara cipta rupa atau patung, lukisan dan fotografi Bunda Maria dengan tema “Bunda Maria Segala Suku”. Sayembara ini untuk mengungkapkan keindahan sosok Bunda Maria yang memancarkan kasih Allah, yang juga akan diikuti oleh non-Katolik.
Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Maria Pujasumarta mengatakan, sayembara ini memiliki pesan agar para pematung dan pelukis bisa merasakan kehadiran Bunda Maria dan menjadi simbol pemersatu.
“(Sayembara) untuk menghadirkan Bunda Maria dari segala suku. Di satu pihak dengan melukiskan Bunda Maria sesuai dengan budaya masing-masing, ada perasaan dekat,” kata Mgr Pujasumarta dalam acara launching sayembara di Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Bantul, Sabtu (30/5/2015).
Menurutnya, ada suatu nilai baru yang bisa tercipta jika Bunda Maria dilukiskan dengan versi Indonesia. Indonesia menyimpan beragam suku sehingga perlu mencari sosok Bunda Maria yang bisa mempersatukan suku-suku di nusantara.
Sayembara ini digelar untuk umum apapun agama dan sukunya. Pemenang dalam sayembara ini bisa dari luar agama Katolik.
Batas akhir pengiriman hasil karya pada 28 Februari 2016 dan pengumuman pemenang dilaksanakan pada Mei 2016. Untuk ketentuan sayembara dapat dilihat di www.mariabundasegalasuku.com. (detik.com)