Selamat Datang di Gereja Paroki St Yosef Duri . . . . . Welcome to St Yosef Parish Church Duri - INDONESIA
Selamat Datang dan Terima kasih telah mengunjungi situs Gereja Katolik Paroki St.Yosef - Duri, Riau Indonesia. Menjadi Gereja yang Mandiri dan Berbuah, itulah Visi dan Misi Gereja Paroki St Yosef Duri, oleh karena itu peran serta aktif umat dalam pewartaan adalah sesuatu yang sangat diperlukan, untuk itu apabila Saudara-Saudari berminat untuk menyumbangkan pikiran, tenaga, ketrampilan, pengetahuan, dana, waktu dan bantuan apapun termasuk komentar dan usulan, silahkan hubungi kami di: gerejaparokistyosef@gmail.com.

Gereja Malaysia akan memasang kembali salib

01/06/2015
Gereja Malaysia akan memasang kembali salib thumbnail

Gereja di Taman Medan yang salibnya dibongkar menyusul protes bulan lalu akan memasang kembali salibnya di gedung itu, kata pendeta gereja itu.
Pendeta Paulus Packianathan dari Komunitas Gereja Pujian Petaling Jaya mengatakan bahwa para pemimpin Gereja telah memutuskan bahwa salib akan dipamasang kembali.
Dia juga mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menolak simbol iman Kristen tersebut.
Pada 19 April, sekelompok dari 50 warga Muslim dari komunitas Taman Medan menggelar aksi protes di depan ruko dimana rumah ibadah itu terletak dan menuntut agar salib yang dipasang pada gereja itu  dibongkar.
Pendeta Victoria, istri Pendeta Paulus, yang mengadakan pelayanan hari Minggu lalu memutuskan untuk membongkar salib itu demi alasan keselamatan dan keamanan.
Menyusul insiden itu, Ketua Menteri Selangor Mohamed Azmin Ali meminta pihak Gereja untuk memasang kembali salib di depan gereja itu karena salib itu merupakan simbol Kristen.
Pemerintah Selangor juga menjelaskan bahwa pihak Gereja tidak perlu izin mengadakan kebaktian di ruko atau tempat bisnis, dan hanya memberitahukan kegiatan mereka kepada Dewan Urusan Agama Non-Islam negara itu.
Ketika ditanya apakah ia takut bahwa mungkin ada protes lebih lanjut jika salib dipasang kembali, Paulus mengatakan bahwa pertanyaan itu harus diajukan kepada pihak yang berwenang.
“Itu adalah pertanyaan bagi pemerintah, apa yang akan mereka lakukan jika ada protes lain,” katanya.
Dia menambahkan bahwa sebagai warga Malaysia, mereka hanya ingin hidup damai dan harmonis.
“Kami ingin hidup damai dengan semua orang dan tidak ingin dipersulit,” katanya, seraya menambahkan, “Salib itu adalah simbol kami dan tidak ada yang bisa menentang.”
Sumber: ucanews.com

No comments:

Post a Comment