Paus Fransiskus ingatkan tentang bahaya gosip (http://indonesia.ucanews.com)
Umat Kristen perlu mengedepankan nilai kelemah lembutan, terutama ketika mereka tergoda untuk berbicara hal-hal buruk termasuk gosip tentang orang lain, kata Paus Fransiskus selama Misa pagi pada Selasa.
Gosip merupakan godaan yang datang “dari Si Jahat yang tidak ingin Roh untuk tinggal di antara kita, yang memberikan ketenangan, kelemahlembutan kepada kita,” kata Paus.
Bergabung bersama Paus Fransiskus dalam Misa itu, yang diadakan di Domus Sanctae Marthae adalah anggota staf pelayanan kesehatan dan staf departemen negara Vatikan.
Homili singkat Paus Fransiskus fokus pada bacaan pertama, yang diambil dari Kisah Para Rasul, yang menggambarkan para anggota komunitas Kristen perdana sebagai “satu hati dan satu pikiran.”
Umat Katolik dewasa ini hendaknya berusaha menjadikan model hubungan mereka sesuai dengan umat Kristen perdana tersebut, yang benar-benar pengalaman hidup mereka telah menerima hidup baru melalui baptisan, kata Paus Fransiskus.
Kehidupan baru yang ditawarkan melalui baptisan adalah sesuatu yang umat Kristen harus mengembangkannya, meskipun hal itu “tergantung pada Roh”.
Kehidupan baru umat Kristen perdana diungkapkan dalam “kesatuan, kerukunan dan kasih sayang,” katanya, seperti dilansir Radio Vatikan.
Dia mengatakan sikap kelemahlembutan merupakan kunci bagi kehidupan yang harmonis, dan “agaknya orang telah melupakannya.”
Sikap kelemahlembutan, katanya, memiliki “banyak musuh” dan yang pertama adalah gosip. “Ketika seseorang lebih suka bergosip, bergosip tentang orang lain, itu seperti mengantam orang lain. Ini adalah normal, itu terjadi pada semua orang, termasuk saya, itu adalah godaan dari Iblis.”
Perjuangan melawan obrolan berbahaya termasuk gosip, katanya, adalah sesuatu yang terus menaburkan ketegangan di paroki-paroki, keluarga-keluarga, lingkungan dan di kalangan teman-teman.
“Tapi, ini bukan kehidupan baru” yang dijanjikan oleh baptisan, karena ketika Roh Kudus turun, “maka lahirlah kehidupan baru dalam diri kita. Roh itulah yang membuat kita bersikap lemah lembut,” jelas Paus Fransiskus.
No comments:
Post a Comment