Selamat Datang di Gereja Paroki St Yosef Duri . . . . . Welcome to St Yosef Parish Church Duri - INDONESIA
Selamat Datang dan Terima kasih telah mengunjungi situs Gereja Katolik Paroki St.Yosef - Duri, Riau Indonesia. Menjadi Gereja yang Mandiri dan Berbuah, itulah Visi dan Misi Gereja Paroki St Yosef Duri, oleh karena itu peran serta aktif umat dalam pewartaan adalah sesuatu yang sangat diperlukan, untuk itu apabila Saudara-Saudari berminat untuk menyumbangkan pikiran, tenaga, ketrampilan, pengetahuan, dana, waktu dan bantuan apapun termasuk komentar dan usulan, silahkan hubungi kami di: gerejaparokistyosef@gmail.com.
Showing posts with label Warta Keuskupan. Show all posts
Showing posts with label Warta Keuskupan. Show all posts

Mei: Bulan Maria dan Bulan Liturgi Nasional

Mei: Bulan Maria dan Bulan Liturgi Nasional
April 30
21:262015
Mei: Bulan Maria dan Bulan Liturgi Nasional
mary5Bulan Mei sudah tiba. Biasanya pada bulan ini di gereja-gereja Paroki diadakan doa rosario sebelum perayaan ekaristi. Tidak ketinggalan juga di rayon atau di lingkungan atau komunitas-komunitas basis Gereja mengadakan doa Rosario setiap malam secara bergilir dari satu rumah ke rumah yang lain. Bagus! Mengapa bulan Mei disebut bulan Maria? Pertanyaan ini tentu tidak begitu penting bagi sebagian umat karena berdasarkan tradisi yang turun temurun bahwa ketika tiba bulan Mei praktek sebagaimana diterangkan di atas pun berlanjut. Namun meskipun demikian mari kita telusuri sejarahnya.
Di daerah yang memiliki empat musim bulan Mei merupakan permulaan musim semi atau disebut juga sebagai permulaan kehidupan. Sejak abad ke-13, bulan Mei sudah diwarnai dengan devosi kepada Bunda Maria. Dan sejak tahun 1700-an bulan Mei sebagai bulan Maria dipopulerkan oleh para imam Yesuit yang kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjara. Di dalam penjara, Paus memohon dukungan doa Bunda Maria, agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika ia dibebaskan, maka ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian, pada tgl. 24 Mei, Bapa Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen. Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal, dan ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception/Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria akhirnya dikenal oleh Gereja universal.
Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, the Month of Mary mengatakan, “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan bulan Mei adalah kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Bunda Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita… dalam kelimpahan.” (Paus Paulus VI, The Month of May,1).
Catatan dari Komisi Liturgi KWI
Bulan Mei adalah Bulan Maria dengan tema permenungan Maria sebagai Bunda Allah. Umat dianjurkan untuk mendalami misteri keallahan Kristus yang bangkit serta peranan Bunda-Nya yang adalah juga Bunda Gereja. Kiranya baik kalau Bulan Maria dibuka dan ditutup dengan Perayaan Ekaristi untuk umat.
Bulan Liturgi Nasional
perjamuanPada setiap bulan Mei, selain kita menghormati Bunda Maria secara khusus, juga mengadakan Bulan Liturgi Nasional (BLN). Awalnya tahun 2002 Komisi Liturgi KWI mengadakan Pekan Liturgi Nasional. Selanjutnya mulai tahun 2003 Pekan Liturgi itu dijadikan Bulan Liturgi Nasional. Pada tahun 2005 ini Komisi Liturgi KWI mengajak kita untuk mengisi Bulan Liturgi Nasional dengan memperdalam Ekaristi sebagaimana dijabarkan dalam ensiklik Sri Paus Yohanes Paulus II yang berjudul Ecclesia de Eucharistia dan Instruksi Kongregasi Ibadat yang berjudul Redemptionis Sacramentum.
Catatan dari Komisi Liturgi KWI
Bulan Mei adalah Bulan Liturgi Nasional (BLN). Diharapkan supaya Liturgi mendapat perhatian khusus selama bulan Mei: dialami, dirancang, disiapkan, dan dilaksanakan dengan lebih baik. Untuk kegiatan pendalaman liturgi kita dapat memanfaatkan bahan-bahan yang disiapkan Komisi Liturgi KWI
Sumber: Keuskupan Padang (http://keuskupanpadang.org/blog/mei-bulan-maria-dan-bulan-liturgi-nasional/)

Surat Gembala

BERSUKACITALAH!

ALLAH MENGUNJUNGI KITA DAN

 TINGGAL BERSAMA KITA.
















Saudara/i terkasih, umat, religius, dan para imam di seluruh wilayah Keuskupan Padang.

1. Natal dan Tahun baru : Tuhan beserta kita.

Pertama-tama saya menyampaikan Selamat Natal kepada Saudara/i sekalian. Allah mengunjungi kita dan tinggal bersama kita. Immanuel. Dia tinggal dalam diri kita, keluarga, lingkungan. Allah memasuki dunia kita, maka dunia menjadi tempat kita hidup dan mengabdi kepada Allah dan sesama. Allah beserta kita di segala tempat dan semua waktu. (Dalam Allah kita ada, hidup dan bergerak). Dengan kelahiran Yesus Kristus kita mengalami Allah hidup, mencipta dan mencintai kita secara luar biasa. Kasih itulah Kabar Gembira. Anugerah itulah yang kita rayakan pada Natal dan rahmat itulah yang kita hidupi sepanjang tahunm kasih dan kuasa Allah yang menyelamatkan. Maka saya sampaikan kepadamu, Selamat Tahun Baru 2015.
Saudara/i yang terkasih,
Kalau kita dengan sepernuh hati mensyukuri anugerah Allah, kita akan hidup lebih semangat, lebih penuh, lebih sempurna. Kita makin serupa dengan Allah dan gambaran-Nya yang lebih jelas, dan sebagai umat, kita makin menjadiGereja yang mandiri dan berbuah.

2. Aneka Rekam 2015

Tahun 2015 ini, Tuhan menyapa dan memberkati kita dengan berbagai peristiwa dan kegiatan.

Diakonia

Pertama. Tahun ini adalah Tahun Diakonia Keuskupan kita. Kita maknai, hayati, dan wujudkan keutamaan pelayanan,diakoniaPelayanan sempurna tanpa pamrih seperti dihayati dan ditunjukkan Yesus Kristus. Dia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa sebagai tebusan bagi banyak orang (bdk Mat 20:28). Pelayan dan hamba adalah jatidiri Yesus, jati diri kita, pengikutnya.
Diakonia ini adalah unsur hakiki dan hidup kristiani, melayani sesame seluas-luanya, juga mereka yang kurang kita kenal atau tidak akrab dnegan kita, seperti orang Samaria itu.

Keluarga

Pada tahun 2015, keluarga juga mendapat perhatian khusus. Saya mengajak keluarga-keluarga untuk lebih menyadari dan menghayati keindahan hidup sebagai kesatuan yang diikat oleh kasih dan kuasa Allah; keluarga yang berdoa, yang mendidik iman dan akhlak, dan berbagi kasih. Keluarga adalah kesatuan kasih yang diikat dan diberkati Tuhan, tempat manusia baru dilahirkan, dibesarkan dan dididik. Keluarga-keluarga adalah anugerah Allah kepada Gereja dan maasyarakat, sekaligus bertanggungjawab juga atas kehidupan Gereja dan masyarakat. Makin indah dan baik keluarga-keluarga, makin indah dan baik pula Gereja dan bangsa.
Bulan Oktober 2014 siinode luar biasa dan Oktober 2015 akan diadakan sinode biasa dimana para Uskup bersama Paus, berdoa dan membahas kehidupan keluarga.

Tahun Hidup Bakti

Bapa Suci Fransiskus juga mencanangkan tahun 2015 sebagai tahun Religius, yaitu Tahun Hidup Bakti biarawan-wati. Bapa Suci mengajak seluruh Gereja mendoakan kaum religius, menghargai dan mensyukuri hidup mereka yang dibaktikan kepada Allah dan sesama. Kita mohonkan panggilan baru dan kita usahakan juga dengan mendengar Tuhan, menyemangati mereka yang berminat dan mendukung pendidikan dan pembinaan mereka.
Kaum religius sendiri kiranya memeluk hidup ini secara total, sadar akan kehormatan dan jatidiri mereka yang istimewa yang juga menunjukkan nilai Kerajaan Allah.
Bulan November 2015 akan diadakan Sidang Agung Gereja Katolik Indonsia di Via Renata – Cimacan. Pertemuan doa dan refleksi  utusan-utusan Keuskupan (imam dan awam) dan utusan organisasi dan gerekan spiritual. Akan merupakan kesempatan atas bertobatnya Gereja, bersyukur atas rahmat yang Tuhan berikan kepadanya dan kepada bangsa melalui Gereja, dan menegaskan arah dan langkah yang lebih jelas ke depan.

3. Kehidupan kemasyarakatan : BPJS dan lingkungan

Saudara/i terkasih, baik saya mengajakmu untuk memanfaatkan sebaik-baiknya pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Mendaftarlah menjadi anggota, penuhi segala persyaratan, dan pelihara sebaik-baiknya dengan memenuhi kewajiban. Saya mengajak umat terkasih agar sudi menolong, sekiranya ada saudara yang kesulitan untuk masuk atau untuk bisa membayar iuran bulanan.
Dengan rahmat yang kita terima dari Tuhan, umat yang terkasih, patutlah kita terlibat dalam kehidupan bersama di maasyarakat, sebagia garam, terang dan ragi. Sebagai anggota atau sebagai pelayan, menurut kemungkinan dan kemampuan kita masing-masing, mulai dari kehidupan RT/RW, dusun dan kelurah. Baik sekali kit amenghidupkan organisasi kemasyarakatan umum yang memperhatikan kepentingan umum.

4. Kolekte-kolekte

Umat Tuhan yang terkasih, kolekte adalah persembahan kepada Tuhan dan sumbangan untuk kehidupan Gereja, dan sekaligus permohonan akan berkat Tuhan. Kolekte tidak memiskinkan tetapi memperkaya dan membahagiakan. Tuhan sendiri berkata, “Lebih berbahagia orang yang memberui daripada yang menerima. Janda miskin yang memberi dari kekurangannya dipuji Tuhan, memberi lebih banyak dari orang kaya.”
Tahun ini saya mohon supaya diadakan kolekte khusus untuk pendidikan calon imam dan juga kolekte untuk kegiatan Bapa Suci pada hari Minggu sekitar tanggal 29 Juni, yang diadakan di seluruh Gereja.

Penutup

Tuhan beserta kita dan dengan Dia, kita menjalani sleuruh hidup. Semua dan segala sesuatu kita tanggapi dan kita laksanakan sebagai penghayan iman dan mendorong kita untuk beriman.
Sekali lagi, Selamat Natal dan Tahun Baru, rahmat dan damai sejati. Sukacita dan jaminan kuasa Allah kepada kita semua, Gereja dan bangsa kita. Saudara sekalian selalu dalam doaku dan kupersembahkan kepada Allah, Tuhan kita.
Padang, 26 Desember 2014
Uskupmu
Mgr. Martinus D. Situmorang, OFM Cap

Warta Keuskupan



Selamat Ulang Tahun Bapa Uskup…

28 Maret 2013, bertepatan dengan Kamis Putih, bertepatan juga dengan hari Imamat untuk seluruh imam di seluruh dunia, juga merupakan hari ulang tahun bagi Bapa Uskup kita, Mgr Martinus D Situmorang OFM Cap.
Jam 10 malam, beberapa umat Paroki yang menunggu giliran tuguran berkumpul bersama pastor Franco yang selesai melayani Misa Kamis Putih di Paroki, Pastor Alfons juga Frater Eko yang baru pulang dari pelayanan Misa di St Veronika Palas menikmati  makanan yang tersaji sambil menunggu kedatangan Bapa Uskup.
Bapa Uskup datang  bersama Suster Leonisia FCJM dari pelayanan Misa Kamis Putih di Stasi St Yoh. Don Bosco Rajawali, disambut dengan salam ucapan selamat ulang tahun,dan tiup lilin.
Selamat Ulang tahun, Bapa Uskup… Semoga senantiasa diberi kesehatan, senantiasa menjadi gembala yang mengasihi umatnya, dan senantiasa bahagia.