Pemuda pro-demokrasi yang ditangkap polisi tulis surat terbuka kepada Paus Fransiskus
27/11/2014
Seorang pemuda Katolik, yang ditangkap dalam protes pro-demokrasi di Hong Kong mengisahkan penderitaan seperti yang disampaikan dalam sebuah surat terbuka kepada Paus Fransiskus melalui Facebook.
Giovanni Pang, yang tiga bulan lalu bertemu Paus Fransiskus selama kunjungannya ke Korea Selatan dan mengambil ‘selfie’ dengan Paus, adalah di antara lebih dari 100 orang yang ditangkap oleh polisi pada Selasa malam ketika polisi berusaha membongkar barikade di lokasi protes utama di Distrik Mongkok.
“Apakah Anda ingat Giovanni Pang dari Hong Kong yang bertemu Anda dua kali di Korea Selatan?”
Penyiar radio popular DJ Henry Chan, seorang teman dekat Pang, mengatakan ia membuat surat terbuka kepada Paus dan posting di Facebook pada Rabu pagi.
“Bisakah Anda mengizinkan saya menyampaikan masalah ini agar Anda tahu dan membawa masalah ini menjadi perhatian Vatikan?”
Surat itu menambahkan bahwa Pang pergi ke lokasi protes untuk membantu para mahasiswa saat para aparat keamanan membongkar barikade dan menangkap para pemimpin gerakan pro-demokrasi setelah dua bulan aksi unjuk rasa.
Pemimpin gerakan mahasiswa Joshua Wong dan Lester Shum ditangkap di lokasi kejadian pada Rabu, demikian lapor sebuah kelompok yang disebut Skolarisme dan Federasi Mahasiswa Hong Kong.
Keuskupan Hong Kong, tempat Pang bekerja sebagai anggota Komisi Liturgi dan Komisi Kepemudaan, dilaporkan mengirim perwakilan ke kantor polisi untuk melihat keadaan Pang, demikian Chan.
Pang secara luas diberitakan oleh berbagai media internasional terkait kunjungan Paus ke Korea Selatan setelah Paus Fransiskus menghindari pertanyaannya ketika ia bertanya tentang “kontrol dan penindasan” terhadap Gereja Katolik di Tiongkok.
Setelah acara Hari Kaum Muda se-Dunia di Korea Selatan, Juru Bicara Vatikan Pastor Federico Lombardi SJ mengatakan kepada wartawan bahwa Paus memutuskan untuk menghindari topik “politik”.
Sumber: ucanews.com
Seorang pemuda Katolik, yang ditangkap dalam protes pro-demokrasi di Hong Kong mengisahkan penderitaan seperti yang disampaikan dalam sebuah surat terbuka kepada Paus Fransiskus melalui Facebook.
Giovanni Pang, yang tiga bulan lalu bertemu Paus Fransiskus selama kunjungannya ke Korea Selatan dan mengambil ‘selfie’ dengan Paus, adalah di antara lebih dari 100 orang yang ditangkap oleh polisi pada Selasa malam ketika polisi berusaha membongkar barikade di lokasi protes utama di Distrik Mongkok.
“Apakah Anda ingat Giovanni Pang dari Hong Kong yang bertemu Anda dua kali di Korea Selatan?”
Penyiar radio popular DJ Henry Chan, seorang teman dekat Pang, mengatakan ia membuat surat terbuka kepada Paus dan posting di Facebook pada Rabu pagi.
“Bisakah Anda mengizinkan saya menyampaikan masalah ini agar Anda tahu dan membawa masalah ini menjadi perhatian Vatikan?”
Surat itu menambahkan bahwa Pang pergi ke lokasi protes untuk membantu para mahasiswa saat para aparat keamanan membongkar barikade dan menangkap para pemimpin gerakan pro-demokrasi setelah dua bulan aksi unjuk rasa.
Pemimpin gerakan mahasiswa Joshua Wong dan Lester Shum ditangkap di lokasi kejadian pada Rabu, demikian lapor sebuah kelompok yang disebut Skolarisme dan Federasi Mahasiswa Hong Kong.
Keuskupan Hong Kong, tempat Pang bekerja sebagai anggota Komisi Liturgi dan Komisi Kepemudaan, dilaporkan mengirim perwakilan ke kantor polisi untuk melihat keadaan Pang, demikian Chan.
Pang secara luas diberitakan oleh berbagai media internasional terkait kunjungan Paus ke Korea Selatan setelah Paus Fransiskus menghindari pertanyaannya ketika ia bertanya tentang “kontrol dan penindasan” terhadap Gereja Katolik di Tiongkok.
Setelah acara Hari Kaum Muda se-Dunia di Korea Selatan, Juru Bicara Vatikan Pastor Federico Lombardi SJ mengatakan kepada wartawan bahwa Paus memutuskan untuk menghindari topik “politik”.
Sumber: ucanews.com
No comments:
Post a Comment