Injil hari ini (Yoh 3:13-17) berbicara tentang hidup abadi yang akan
dialami setiap orang yang percaya pada “Anak Manusia”. Memang “Anak” diutus
“Bapa” bukan untuk mengadili, tetapi untuk menyelamatkan. Sebagai gambaran diumpamakan
seperti ular tembaga dipancangkan di atas tongkat, supaya setiap orang yang di
patuk ular dengan melihatnya diselamatkan (ay.14; Bil 21:9). Demikian “Anak
Manusia” ditinggikan di atas kayu salib supaya setiap orang yang percaya
memperoleh keselamatan di rumah Bapa (ay. 15). Di dunia ini kita tak punya
tempat tinggal yang tetap; kita mencari kediaman abadi.
Yesus menyelesaikan kurban-Nya
di salib untuk menebus dosa manusia dan dunia. Yesus disalibkan di Puncak
Kalvari dengan hukuman salib yang merupakan hukuman bagi penjahat sekelas
Barnabas yang dibebaskan hukumannya ketimbang Yesus. Ia bersedia di siksa,
dinista, diperlakukan sebagai penjahat hanya untuk menebus dosa manusia.
Menyadari bahwa kita ditebus berkat salib Tuhan, maka hendaknya setiap membuat tanda salib dengan penuh hormat dan khidmat melakukan 3 hal dengan menyebut, “Dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus” sambil menepuk dahi, dada dan kedua bahu/kekuatan, yang berarti kita memiliki cara berpikir, cara merasa, cara bersikap dan cara bertindak seperti “Yang Tersalib”. Mari kita datang pada salib dan belajar dari “Yang Tersalib”, yaitu Yesus Sang Juruselamat kita.
No comments:
Post a Comment