Selamat Datang di Gereja Paroki St Yosef Duri . . . . . Welcome to St Yosef Parish Church Duri - INDONESIA
Selamat Datang dan Terima kasih telah mengunjungi situs Gereja Katolik Paroki St.Yosef - Duri, Riau Indonesia. Menjadi Gereja yang Mandiri dan Berbuah, itulah Visi dan Misi Gereja Paroki St Yosef Duri, oleh karena itu peran serta aktif umat dalam pewartaan adalah sesuatu yang sangat diperlukan, untuk itu apabila Saudara-Saudari berminat untuk menyumbangkan pikiran, tenaga, ketrampilan, pengetahuan, dana, waktu dan bantuan apapun termasuk komentar dan usulan, silahkan hubungi kami di: gerejaparokistyosef@gmail.com.

Pengumuman

PENGUMUMAN-1
QUIZ BERHADIAH BERBASIS WEB

Bersama ini diumumkan bahwa Gereja Paroki St Yosef akan mengadakan Quiz berhadiah berbasis Web mulai Agustus s.d. Desember 2013. Tiga (3) buah hadiah menarik berupa buku Madah Bhakti akan diperebutkan untuk tiga (3) pemenang setiap bulannya.

Syarat dan ketentuanhttp://gerejastyosef.blogspot.com/search/label/Syarat

Quiz-1: http://gerejastyosef.blogspot.com/search/label/Quiz

Ayo....buruan ikutan dalam Quiz ini. Terima kasih dan Tuhan membekati.

======================================================================

PENGUMUMAN-2

HADIAH KENANGAN BERGABUNG MENJADI MEMBER WEB PAROKI ST YOSEF DURI

Kami juga menyediakan hadiah kenangan berupa benda-benda rohani bagi 40 orang pertama yang telah berhasil mendaftar menjadi "member" situs Gereja Paroki St Yosef Duri.

Caranya:
1. Buka situs Gereja Paroki St Yosef Duri (http://gerejastyosef.blogspot.com)
2. Cari menu "Mari Bergabung" dan klik "Join this site"
3. Pilih account email yang diikuti, ketik email dan sign in
4. Beritahukan ke kami bahwa Anda sudah berhasil menjadi member.
5. Hadiah kenangan bisa diambil di sekretariat paroki usai Missa

Shalom Aleichem

Admin Web Paroki St Yosef Duri

- Email        : gerejastyosef@gmail.com.
- Face book: Gereja Santu Yosef Duri


Pemenang Quiz

I. PEMENANG QUIZ BERBASIS WEB 

No
Nama
Kring / Stasi
Periode
1
dr. Patric Christ Ardhika Kustono
St. Vinsentius
Agustus 2013
2
Jati Gede Yohanes
St. Thomas
September 2013
3




II. HADIAH KENANGAN BERGABUNG MENJADI MEMBER WEB PAROKI ST YOSEF DURI

  1. Komite st.fransiskus asisi
  2. Laurentius Sarjiana
  3. Pudjiharti
  4. Nathan Nhael
  5. Desy
  6. Dorma Sihite
  7. Melva Gultom
  8. D.P. Tarihoran
  9. walter parus
  10. Lydya Lawrenly
  11. kardin sinaga
  12. Adhy Permana
  13. St Paulus Pekanbaru
  14. Feliks Chandra
  15. Nova

Catatan:
  • Silakan hadiah diambil di Seklretariat Gereja St Yosef Duri, seusai Missa.
  • Hadiah yang tidak diambil dalam tempo 30 hari - anggap hangus dan akan diperlombakan lagi untuk hadiah berikutnya

Quiz-1

Periode: Agustus 2013

Pertanyaan-1:

Dimanakah kita bisa temukan dalam Alkitab ayat-ayat berikut ini.

1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
2. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan
3. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Catatan
1. Hayo......buruan ambil Alkitab dan segera cari jawabannya
2. Syarat dan Ketentuan: http://gerejastyosef.blogspot.com/search/label/Syarat
2. Jawaban ditulis dan dikembalikan ke Admin Web Gereja St. Yosef paling lambat tanggal 25 Agustus 2013 melalui salah satu alamat dibawah ini

Shalom Aleichem

Admin Web Paroki St Yosef Duri
     




Berita Nasional

Jelang hadiri WYD, Pemuda Katolik temui Menteri Agama bahas isu toleransi


Jelang hadiri WYD, Pemuda Katolik temui Menteri Agama bahas isu toleransi thumbnail 16/07/2013
Pengurus Pusat Pemuda Katolik foto bersama Menteri Agama Suryadharma Ali

Pengurus Pusat Pemuda Katolik (PK) menggelar audiensi dengan Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Senin (25/7) untuk meminta pandangan menteri tersebut terkait isu toleransi beragama di Indonesia.
Agustinus Tamo Mbapa, Ketua PK mengatakaan, pandangan Menteri Suryadharma hendak mereka sampaikan saat menghadiri acara Hari Kaum Muda Sedunia atau World Youth Day (WYD) 2013 di Rio de Jenairo, Brasil pada 23-28 Juli mendatang.
“Pandangan menteri akan disampaikan kepada Paus Fransiskus yang ikut hadir dalam acara akbar pemuda sedunia tersebut”,  kata Mbapa.
Dalam kesempatan audiensi ini, Menteri Agama menegaskan, toleransi di Indonesia sudah berjalan baik, bahkan ia memuji kehidupan beragama di Indonesia sebagai yang paling baik di dunia.
“Hanya di Indonesia, semua orang libur pada semua hari raya besar agama-agama”, katanya.
Dia tidak menampik adanya konflik dalam kehidupan antarumat beragama. Namun, menurutnya, konflik tersebut dapat diredam dengan aturan dan undang-undang.
Suryadharma juga menegaskan bahwa masalah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) rumah ibadah selama ini seperti yang dialami GKI Yasmin di Bogor merupakan masalah perizinan, bukan masalah relasi antarumat beragama.
“Banyak rumah ibadah, seperti gereja, masjid, wihara atau tempat ibadah lain tidak didirikan lantaran tidak memenuhi IMB”, ujar menteri yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Ia pun menyinggung besarnya intervensi asing dalam isu kebebasan beragama di Indonesia. Karena itu, ia berpesan kepada PK agar “kritis terhadap berbagai intervensi negara lain”.
Suryadharma pun menyatakan dukungannya terhadap kehadiran 5 anggota PK dalam acara World Youth Day  nanti.
Justine Patris, Jakarta (http://indonesia.ucanews.com)

Manfaat Apel Bagi Kesehatan

5 Efek Menyehatkan dari Apel


TERKAIT:
·                Makan Apel Tiap Hari Ampuh Cegah Stroke
·                Lengkapi Gizi dengan Makanan Pelangi


Tidak berlebihan jika ada ungkapan "Sebuah Apel Sehari akan Menjauhkan Dokter", mengingat apel memiliki manfaat kesehatan yang besar. Buah yang enak dikonsumsi dalam bentuk apa pun ini memiliki nutrisi yang penting sehingga tak kalah dengan buah super lain seperti goji berries atau delima. Apa saja khasiat apel?
1. Sumber energi
Apel berukuran sedang mengandung serat sekitar empat gram dan 95 kalori sehingga ia cocok menjadi snack yang manis dan mengenyangkan. Keuntungan lainnya, dengan mengonsumsi sebutir apel Anda sudah memenuhi kuota buah yang harus diasup setiap hari. Apel juga merupakan sumber vitamin C (mengandung 14 persen dari kebutuhan vitamin C harian) yang akan meningkatkan imun tubuh.
2. Menurunkan berat badan Untuk Anda yang tak ingin menambah berat badan, ganti camilan Anda dengan potongan buah apel. Penelitian menunjukkan wanita yang mengonsumsi apel kering setiap hari selama setahun memiliki berat badan dan kadar kolesterol lebih rendah. Para ilmuwan dari Florida State University menyebutkan antioksidan dalam apel dan pektin berperan penting dalam efek melangsingkan yang dimiliki apel.
3. Menyehatkan jantung
Hasil penelitian Iowa Women's Health Study menyebutkan apel berkaitan dengan berkurangnya risiko penyakit jantung koroner dan penyakit kardiovaskular. Hal itu didasarkan pada penelitian yang melibatkan 34.000 lebih wanita selama 20 tahun.
Penelitian lain juga memberikan hasil serupa, kebiasaan mengonsumsi apel menurunkan risiko terjadinya stroke. Hal itu terjadi karena kandungan antioksidan dalam apel membantu mencegah kolesterol jahat teroksidasi dan menyebabkan inflamasi.
4. Mencegah sindrom metabolik
Orang yang rutin mengonsumsi apel lebih jarang terkena sindrom metabolik, kumpulan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Para penggemar apel juga memiliki kadar protein C-reactive (penanda inflamasi) lebih rendah.
5. Meningkatkan stamina olahraga
Konsumsi sebutir apel sebelum olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Apel memiliki antioksidan yang disebut quercetin, yang meningkatkan stamina dengan cara membuat oksigen lebih banyak diserap paru. Penelitian lain menunjukkan suplemen yang mengandung quercetin akan membantu pesepeda mengayuh sepedanya lebih lama

Sumber: Kompas (http://health.kompas.com)


Berita Nasional

Gereja Katolik harus serius siapkan kader yang akan berkiprah di dunia politik


Gereja Katolik harus serius siapkan kader yang akan berkiprah di dunia politik thumbnail 15/07/2013
Sebastian Salang
Gereja Katolik harus melihat tanggung jawab untuk ikut terlibat dalam urusan politik sebagai salah satu prioritas di tengah berbagai krisis dalam hidupan sosial, politik dan ekonomi bangsa saat ini.
Gereja tidak boleh mengganggap keterlibatan dalam politik sebagai sesuatu yang sepele, tetapi sebagain bagian yang tak terpisahkan dari panggilan untuk menghadirkan kebaikan bagi semua orang.
Hal itu dikatakan oleh Sebastian Salang, seorang aktivis dan pengamat politik dalam seminar bertajuk “Semakin Beriman, Semakin Meng-Indonesia”, yang digelar kelompok umat peserta kursus Ajaran Sosial Gereja (ASG) di Paroki St. Paskalis, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (14/7).
“Situasi politik di Indonesia saat ini telah membuat citra politik sebagai hal yang menjijikkan, kotor, penuh dengan intrik-intrik dan permainan yang menguntungkan kelompok elit. Akibatnya, ada jarak yang sangat lebar antara segelintir kaum elit dengan masyarakat biasa”, katanya.
Di tengah kondisi demikian, menurut dia, Gereja tidak boleh cuci tangan, tetapi harus mengambil peran di dalamnya, agar bisa membawa spirit perubahan.
Ia menjelaskan, peran seperti itu, harus dimainkan dengan baik oleh hirarki maupun awam, karena Gereja zaman sekarang tidak boleh lagi hanya bicara soal surga di mimbar, tetapi juga soal surga yang harus diwujudkan di tengah masyarakat saat ini.
“Sudah saatnya hirarki bangkit dari tidur panjang dan awam berhenti  berdiam dalam ruang nyaman masing-masing untuk memikirkan secara bersama problem yang dihadapi bangsa ini”, kata Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) ini.
Ia menguraikan peran hiraki dan awam sebagai berikut. Hirarki harus mempersiapkan para imam yang dinilai berbakat dan bekompeten untuk nantinya terlibat dalam urusan politik.
“Karena itu sejak di seminari atau saat frater, Ordo atau pimpinan lembaga religius melirik, lalu mendidik dan mengarahkan mereka untuk terlibat dalam urusan-urusan politik”, katanya.
Setelah mendapati orang-orang yang dinilai berkompeten, mereka diarahkan untuk mengenal lebih dekat persoalan yang ada, misalnya dengan bekerja atau magang di lembaga-lembaga seperti Formappi, ICW, dan lain-lain.
Hal ini penting karena, menurutnya, berangkat dari keperihatinan akan peran hirarki yang  masih sangat terbatas saat ini, hanya menampilkan individu-individu tertentu saja.
“Memang ada sebagian anggota hirarki yang suaranya lantang, misalnya Romo Benny Susetyo atau juga Romo Frans Magnis Suseno SJ yang kerap menjadi pembicara dimana-mana dan selalu kritis terhadap setiap persoalan yang ada, baik lewat tulisannya di media massa, maupun lewat TV. Tapi, mengapa hanya mereka, anggota hirarki yang lain di mana?”
Sementara terkait peran awam, menurutnya, hirarki juga harus terus mendorong awam yang berkompeten untuk terlibat dalam politik serta terus melakukan pendampingan setelah mereka masuk dalam sistem, entah sebagai pengurus partai politik atau ketika mereka sudah duduk di kursi pemerintahan atau DPR.
“Saya membayangkan politisi yang didampingi dengan baik dan selalu dituntun, pasti akan mampu membawa perubahan”, katanya.
Ia mengingatkan, untuk bisa seperti itu, memang ada proses yang panjang, tetapi Gereja harus bisa mewujudkan hal ini. “Semakin banyak anggota Gereja yang mempengaruhi ruang publik dengan setia menampilkan nilai-nilai Kristiani, maka jalan menuju perubahan ke arah yang lebih baik akan terbuka lebar”, katanya optimis.
Sementara itu, pembicara lain dalam seminar ini Pastor Adrianus Sunarko OFM, Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta mengakui, keterlibatan Gereja dalam politik tampaknya masih minim.
Meski demikian, katanya, gereja sebenarnya selalu memiliki pilihan sikap yang tegas berhadapan dengan masalah-masalah bangsa saat ini.
Ia mengatakan, peran kritis Gereja saat ini, senantiasa dibutuhkan, selain untuk menghadapi masalah kemiskinan, korupsi dan lain-lain, juga untuk melawan kekuatan-kekuatan yang mengancam persatuan, seperti fenomena munculnya Perda Syariah dan Perda Injil di berbagai tempat.
Namun, ia mengingatakan, dalam rangka keterlibatan itu, baik hirarki maupun awam, hendaknya bisa mengkomunikasikan gagasan-gagasannya agar bisa diterima oleh semua golongan.
“Dalam konteks masyarakat plural saat ini, kita mesti menghindari kecenderungan mendasarkan argumentasi pada Injil, dengan menyebut ayat-ayat. Tetapi merumuskannya dalam bahasa yang bisa diterima oleh semua”, katanya.
Ia mengatakan, inilah tantangan yang mesti diatasi olah anggota Gereja yang memilih terjun dalam politik, baik hirarki maupun awam.
Ryan Dagur, Jakarta

Berita Internasional

Paus Fransiskus disebut Man of the Year oleh Vanity Fair


Paus Fransiskus disebut Man of the Year oleh Vanity Fair thumbnail 12/07/2013

Paus Fransiskus disebut sebagai Man of the Year oleh Vanity Fair,sebuah majalah edisi bahasa Italia sebagai bentuk pujian atas perannya selama seratus hari pertama sebagai pemimpin Gereja Katolik seluruh dunia.
Sampul depan majalah tersebut menampilkan Paus Fransiskus 76 tahun melambaikan tangan kepada kerumunan massa, dengan hanya memakai jubah putih dan topi putih kepausan  (zucchetto).
Majalah itu mulai dengan mengutip pesan Paus Fransiskus pada 28 Maret kepada para imam untuk menjadi “gembala dengan hidup di tengah bau domba,” dan dilanjutkan dengan komentar  dari lima selebriti dunia tentang Paus ini, termasuk Sir Elton John dan penyanyi opera Italia Andrea Bocelli.
Elton John dengan hangat mengatakan, “Paus Fransiskus adalah seorang rendah hati di era kesombongan,” dan selanjutnya ia mengatakan bahwa ia berharap pesan Paus tentang kasih sayang akan menyentuh kelompok marjinal yang “sangat membutuhkan cinta,” termasuk kaum gay dan lesbian.
Meskipun sikap Vatikan teguh terkait isu-isu seperti pernikahan gay, Elton John, yang juga terkenal dengan lagunya Candle in the Winditu, menyatakan harapannya bahwa Paus Fransiskus bisa “menjangkau anak-anak, perempuan, laki-laki yang hidup dengan HIV dan AIDS – sering sendirian, dan tersembunyi dalam keheningan.”
“Seratus hari pertama posisinya sebagai Paus ia telah menempatkan dirinya dalam kategori pemimpin dunia yang menciptakan sejarah,” kata Vanity Fair.
“Tetapi, revolusi akan terus berlanjut.”
Paus Fransiskus berkomitmen pada keadilan sosial melalui cara hidup sederhana dan penuh kasih, memilih untuk mengambil minibus bukan mobil mewah kepausan, dan tinggal di sebuah hotel murah daripada apartemen mewah.